10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia

1. Nyamuk 

Nyamuk sendiri tidak sangat berbahaya, tapi mereka bertindak sebagai vektor untuk banyak penyebab penyakit virus dan parasit seperti demam kuning, demam berdarah, chikungunya, malaria, Tularemia dan banyak lagi. Nyamuk diperkirakan untuk mengirimkan berbagai jenis penyakit ke lebih dari 700 juta orang per tahun dengan setidaknya dua juta kematian yang dihasilkan. Sehingga menjadi hewan paling mematikan bagi manusia

2. Ular

Meskipun tidak semua ular berbahaya, banyak dari mereka yang. Lebih dari 450 spesies yang berbisa, dan 250 mampu membunuh seseorang. The Echis (genus ular beludak berbisa) menyebabkan sebagian besar kematian gigitan ular di seluruh dunia. Racun yang dapat membuat darah korban dari mengentalkan, dan orang bisa mati kehabisan darah

 3. Scorpion

Semua spesies kalajengking yang dikenal memiliki racun, namun hanya 25 memiliki racun yang mematikan bagi manusia. Namun, semua kalajengking mampu menembus kulit manusia dan memberikan tajam, sengatan menyenangkan, sebagian besar yang biasanya meninggalkan kemerahan di sekitar area menyengat

4. Kuda Nil

kuda nil sangat agresif terhadap manusia, yang umumnya menyerang mereka apakah di kapal atau di darat tanpa provokasi jelas. Mereka secara luas dianggap sebagai salah satu hewan besar paling berbahaya di Afrika

5. Buaya 

Spesies yang lebih besar dari buaya sangat berbahaya bagi manusia, terutama karena kemampuan mereka untuk menyerang sebelum orang dapat bereaksi. Buaya air asin dan Nil buaya adalah yang paling berbahaya, menewaskan ratusan orang setiap tahun di bagian Asia Tenggara dan Afrika. Perampok buaya, buaya Amerika, buaya Amerika dan caiman hitam juga berbahaya bagi manusia

6. Hiu Putih

Lebih dari serangan didokumentasikan, Peter Benchley ini novel laris Jaws dan adaptasi 1975 film yang disutradarai oleh berikutnya Steven Spielberg tersedia hiu putih besar dengan gambar menjadi "pemakan manusia". Hiu putih besar adalah salah satu dari hanya empat jenis hiu yang telah terlibat dalam sejumlah besar serangan tak beralasan fatal pada manusia dan sejak tahun 1990, telah ada total 139 beralasan besar serangan hiu putih, 29 yang fatal

7. Beruang Grizzly

Berbeda dengan beruang hitam kecil, beruang dewasa terlalu besar untuk menghindari bahaya dengan memanjat pohon, sehingga mereka menanggapi bahaya dengan berdiri di tanah mereka dan menangkal penyerang mereka. Beruang grizzly biasanya menghindari kontak dengan orang-orang. Sebagian besar serangan beruang grizzly hasil dari beruang yang telah terkejut melihat jarak sangat dekat, terutama jika ia memiliki pasokan makanan untuk melindungi, atau beruang betina melindungi anak-anak mereka. Dalam situasi seperti itu, properti mungkin rusak dan beruang mungkin secara fisik membahayakan orang

8. Singa Afrika

Sementara singa biasanya tidak berburu orang, beberapa (biasanya laki-laki) tampaknya mencari mangsa manusia; kasus yang dipublikasikan termasuk maneaters Tsavo, di mana 28 pekerja kereta api tercatat secara resmi diambil oleh singa selama sembilan bulan di Kenya pada tahun 1898, dan 1991 Mfuwe pemakan manusia, yang menewaskan enam orang di Zambia. "All-Africa" ​​rekor manusia-makan dianggap insiden di awal 1930-an melalui akhir 1940-an dalam apa yang kemudian Tanganyika (Tanzania sekarang). George Rushby, permainan sipir dan pemburu profesional, akhirnya dikirim kebanggaan, yang selama tiga generasi diperkirakan telah dibunuh dan dimakan 1.500 hingga 2.000 orang

9. Gajah

Gajah dapat menunjukkan perilaku agresif dan terlibat dalam tindakan destruktif terhadap manusia. Di India, gajah jantan secara teratur masuk desa pada malam hari, menghancurkan rumah-rumah dan membunuh orang. Gajah menewaskan sekitar 300 orang antara tahun 2000 dan 2004 di Jharkhand, India, sementara di Assam, India 239 orang dilaporkan tewas antara tahun 2001 dan 2006

 10. Box Jellyfish 

Beberapa spesies dalam kelas Box Jellyfish telah dikonfirmasi untuk terlibat dalam kematian manusia. Penelitian menunjukkan bahwa racun dari specie tertentu dapat menyebabkan manusia runtuh dan mati secepat dalam waktu 2 sampai 5 menit. Specie C. fleckeri telah menyebabkan setidaknya 64 kematian sejak laporan pertama pada tahun 1883. Di bagian Malay Archipelago, jumlah kasus mematikan jauh lebih tinggi (di Filipina saja, sekitar 20-40 meninggal setiap tahun dari sengatan Chirodropid) , mungkin karena keterbatasan akses ke fasilitas medis dan antivenom, dan fakta bahwa banyak pantai Australia diapit jaring dan cuka diletakkan di tempat yang jelas memungkinkan untuk cepat pertolongan pertama